PANDUAN EDISI X_KEBIJAKAN_WORKSHOP PENELITIANRektor UMSU, Dr Agussani, MAP menegaskan, UMSU siap mendanai penelitian dosen yang terbit di jurnal internasional seperti terindeks Scopus.
Penegasan ini disampaikan Rektor UMSU di hadapan ratusan dosen tetap pada Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Edisi X Dikti yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMSU di Aula Pascasarjana UMSU, Jalan Denai Medan, Sabtu (16/4).
Agussani menjelaskan, untuk bisa masuk ke jurnal internasional diakui sangat sulit dan memerlukan biaya. Makanya, ketika ada dosen UMSU yang mampu menembus jurnal ilmiah, maka UMSU akan mengganti biayanya.
“Ini komitmen UMSU untuk menuju universitas kelas dunia dengan memberikan perhatian serius penelitian dan pengabdian masyarakat karena sangat berpengaruh. Makanya, UMSU terus berusaha masuk dalam pemringkatan universitas kelas dunia yang dilakukan lembaga-lembaga independen dan terintegrasi,” katanya.
Selain itu, UMSU juga memberikan perhatian dengan menganggarkan dana yang cukup besar untuk penelitian internal sebesar Rp2 miliar.
Melalui sosialisasi ini, Agussani berharap kepada pengurus LPPM yang baru untuk meningkatkan kinerjanya seperti meningkatkan cluster penelitian, meningkatkan kepercayaan Dikti dimana tahun 2015 telah mengucurkan dana penelitian ke UMSU sebesar Rp1,1 miliar sehingga menjadi perhatian dan perhitungan di Kopertis dan Indonesia.
“Saya berharap kemajuan yang dicapai para ketua terdahulu dipertahankan. LPPM harus memediasi seluruh dosen yang ada di UMSU tanpa pandang bulu, memberikan informasi yang seluas-luasnya dari Dikti ke dosen. Bagi dosen diimbau untuk sering-sering datang ke kantor LPPM menanyakan segala informasi tentang penelitian yang termuat dalam buku panduan edisi X Dikti,” katanya.
Ketua LPP UMSU, Dr Muhammad Said Siregar, S,Si, MSi, mengatakan sosialisasi diikuti 180 dosen tetap seluruh UMSU dan FKIP UMSU. Melalui sosialisasi ini diharapkan pada dosen dapat menambah wawasan terkait penelitian yang akan dilakukan.
Dia mengimbau dosen untuk segera membuat proposal penelitian dan pengabdian masyarakat selanjutnya didaftarkan ke LPPM dan nantinya diupload pada 4 Mei 2016.
Ikuti Aturan
Pemateri, Prof Dr Novesar Djamarun, MS dari ISI Padang Panjang mengatakan bagi peneliti untuk berhasil harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan di buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi X Dikti. “Kalau kita ingin dapat dana dari Dikti ikut aturan dari Dikti jangan pernah membuat aturan baru,” tegasnya.
Dia mencontohkan, jika jadwal dua tahun, maka rincian harus dua tahun tidak boleh dibuat satu tahun. Jika dibuat satu tahun maka akan dicoret.
Contoh, di buku panduan syarat 20 lembar, ternyata peneliti membuat 25 lebar tidak bisa 20 lembar. Selanjutnya, peneliti merubah menjadi 1 spasi, padahal perintah 1 1,5 spasi berarti tidak ikut aturan.
“Dalam menulis luaran penelitian. Kalau menulis luaran penelitian seperti publikasi jurnal ilmiah terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi. Jika publikasi jurnal terakreditasi maka harus ditulis nama jurnal dan dimana jurnalnya. Jangan ditanya belum tahu, maka akan ditolak riviewer,” katanya.
Novesar Djamarun juga memberikan tips agar peneliti berhasil tentunya dengan mengetahui kelemahan yang sering dilakukan. Antara lain sering terjadi kesalahan menulis metodelogi penelitian. Selama ini orang menulis metodelogi seperti menulis cara kerja, tambahkan, uraikan dan lainnya. “Itu salah, metodelogi penelitian pendek, singkat dan orang tidak mengerti, bukan seperti selama ini menulis seperti menulis cara kerja ,” katanya.
Soal rujukan, lanjutnya peneliti diminta menghindari membuat rujukan dari sumber media massa, internet. Sebaiknya membuat hasil penelitian. Selain itu, banyak bahan yang visitasi pustaka 10, tetapi daftar pustakanya 25. Artinya, ada yang tidak visitasi tetapi dimasukkan daftar pustaka, atau daftar pustaka sedikit tetapi visitasi banyak. “Maka, tulislah daftar pustaka yang benar-benar visitasi. Selain itu, ada peneliti membuat menurut ‘A’ di dalam ‘B’. Itu harus dihindari karena jadul. Selain itu, jangan membuat catatan kaki di dalam proposal,” katanya.
Dia menambahkan, jika ada doktor bidang sains dan ingin dipercepat guru besarnya. Maka Noveran Djamarun menyatakan siap membantu publikasi jurnal untuk jurnal internasional terindeks Scopus karena salah satu kreteria perguruan tinggi hebat terletak pada penelitian dan pengabdian.
Usai pemaparan, Noveran Djamarun meluangkan waktu untuk memberikan masukan terhadap proposal dosen UMSU yang akan diikutkan dalam penelitian. Dia memberi apresiasi cara penulisan proposal dosen UMSU yang sudah baik walaupun masih ditemui sejumlah kesalahan. Tetapi, dengan sentuhan sedikit dan bimbingan yang intens kesalahan tersebut bisa diperbaiki sehingga bisa diterima untuk pendanaan Dikti.
Salah satu yang diberi saran soal penulisan fish bone, luaran, metode penelitian, dan pendahuluan. Dari diskusi tersebut sejumlah dosen UMSU dan tim LPPM UMSU mengucapkan terimakasih. Turut memberikan materi Prof Dr Abdul Muin Sibuea dari Unimed.